Monday, October 31, 2016

Jadilah Ayah Yang Pandai Bersyukur

AYAH
@salimafillah

“Dan Kami telah mengaruniakan hikmah kepada Luqman, bahwasanya hendaklah engkau bersyukur kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur, maka hanyasanya dia bersyukur bagi dirinya. Dan barangsiapa mengkufuri nikmat, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuja.” (QS Luqman: 12)

“Hikmah”, tulis Imam Ibn Katsir dalam Tafsirnya, “Yakni pengetahuan, pemahaman, dan daya untuk mengambil pelajaran.” Inilah yang menjadikan Luqman berlimpah kebijaksanaan dalam kata maupun laku. Tetapi setinggi-tinggi hikmah itu adalah kemampuan Luqman untuk bersyukur dan kepandaiannya untuk mengungkapkan terimakasih.

“Kemampuan untuk mensyukuri suatu nikmat”, ujar ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz, “Adalah nikmat yang jauh lebih besar daripada nikmat yang disyukuri itu.” Dan pada Luqman, Allah mengaruniakannya hingga dia memahami hakikat kesyukuran secara mendalam. Bersyukur kepada Allah berarti mengambil maslahat, manfaat, dan tambahan nikmat yang berlipat-lipat bagi diri kita sendiri. Bersyukur kepada Allah seperti menuangkan air pada bejana yang penuh, lalu dari wadah itu tumpah ruah bagi kita minuman yang lebih lembut dari susu, lebih manis dari madu, lebih sejuk dari salju.


Tuesday, October 25, 2016

Jika Allah mencintai seorang hamba

Sahabat sekalian...memang akan sangat aneh jika ada seorang rakyat yang sangat dicintai oleh rajanya akan tetapi kehidupannya senantiasa diberikan cobaan oleh sang raja sendiri. Ini tentunya tidak logis jika disandarkan pada kebanyakan sangkaan manusia, bagiamana jika si rakyat itu dengan ikhlas menerimanya dan tetap taat, patuh dan semakin loyal kecintaannya kepada sang raja? Apakah sang raja tiada memberikan kebaikannya di kemudian hari? Tentu saja tidak, dan bagi kita seorang muslim dan menyatakan keimanannya akan tambah syukur jika banyak janji yang diberikan Sang Penguasa Alam Semesta ini (Allah SWT) bagi kita yang mampu bersabar menerima cobaan dariNYA.

“Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).


Saturday, October 22, 2016

Energi Al Qur'an yang menggerakkan semesta alam

"Al-Ĥijr:9 - Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."

Membaca terjemahan ayat tersebut sudah tidak diperlukan lagi penafsiran di dalamnya, bagi saya rangkaian kata di ayat tersebut sudah sangat jelas kandungan dan arahnya ke mana. Saudaraku, jika apa yang dikatakan orang-orang kafir dan musyrik tentang Al Qur'an sebagai bualan Muhammad ataupun tulisan tangan beliau sendiri, akan terasa aneh dan tentunya akan ada pertanyaan dari diri kita saat ini: "Yen tulisane menungso mosok ora ono sing berubah sak hurup wae, umure tulisan wes 1438 tahun" ( kalau Al Qur'an ini ditulis oleh manusia, masak tidak ada satu hurufpun yang berubah, baik letak maupun susunannya, padahal usianya sudah 1438 tahun-red).

*BIARKAN SEJARAH BICARA*
_Suatu Masa, Ketika Islam Menjadi Adidaya_
Tulisan yang menggugah ingatan kita, betapa agungnya Islam jika menguasai peradaban dunia. Jika kita kembali ke masa ketika Rasulullah Muhammad SAW dari awal hingga akhir perjuangan Beliau, tidak ditemukan kisah bahwasannya jika Islam berkuasa maka orang maupun peradaban di luarnya akan dimusnahkan sebagaimana sangkaan orang-orang yang benci Islam saat ini. Bahkan suatu ketika ada sahabat Beliau yang membunuh musuh pada waktu perang berlangsung dan ditengarai musuh yang terjepit keadaan itu mengucapkan syahadat dan menyatakan masuk Islam, Beliau bersedih, kenapa engkau membunuhnya wahai sahabatku? Bukankah ia sudah bersyahadat? Kurang lebihnya begitu pertanyaan Beliau SAW. Sahabat tersebutpun menjawab:" itu hanya alasan saja agar selamat wahai Rasul". Beliau pun menjelaskan bahwasannya urusan hati hanya Allah yang mengetahui. Oleh karenanya kita lihat sejarah kaum munafikpun yang sudah nyata-nyata kejelasan sifat dan sikapnya, Beliau tidak menyarankan membunuh mereka, padahal Beliau sangat mengetahui siapa saja mereka itu, di sinilah sikap kehati-hatian Beliau.

Berikut yang ditulis oleh Prof Dr. Jimly Ǎ Shidiqie, sungguh sangat gamblang jika kita berikan perbandingan dengan peradaban lain ketika mereka berkuasa dalam pemerintahan. Setidaknya dengan tulisan beliau ini akan menambah istiqomah kita dalam memegang Islam dengan sebaik-baiknya.
Selamat membaca!

Yamaha Byson 2011

Yamaha Byson Sobat muda penunggang kuda besi tentu tidak asing dengan motor street fighter atau naked bike. Street fighter m...