Thursday, December 16, 2010

Berkumpul dengan Keluarga di Surga

Indahnya ke syurga...
Ada penggalan do’a yg nyaris tak pernah kita lewatkan setiap usai sholat. "Robbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun.", "Ya Rabb, karuniakan kami dengan menjadikan istri serta anak kami penyejuk mata."



Potongan munajat yg diambil dari surat Al-Furqon ayat 72 ini, setidaknya merupakan cermin, kita sangat ingin memperoleh keturunan yg baik. Seorang penjahat, pelaku kriminal, pezina, penipu, siapapun, pasti ingin anak keturunannya menjadi orang baik-baik. Itu suara nurani.


Saudaraku,
Harapan memiliki keluarga dan keturunan yg shalih makin kuat. Terutama dengan tantangan zaman yg semakin keras menerpa nilai moral dan agama."Anak2mu bukanlah anakmu, tapi mereka adalah anak zamannya," begitulah

Monday, December 13, 2010

Surat Kiriman dari Janin Bayi yang Diaborsi


by Aidil HeryanaDua on Sunday, December 5, 2010 at 8:13pm


Bundaku tersayang...

Dear Bunda...

Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda.... 

Bunda..., ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...

Saturday, December 4, 2010

Pancaran Pribadi Bersih hati

Pancaran Pribadi Bersih hati
Bismillahirrahmaanirrahiim: 
Maha Suci Allah, Dzat yang menguasai segala-galanya dengan Maha Cermat dan Sempurna. Dzat yang Maha Tahu apa pun yang kita lakukan, tidak hanya lirikan mata, tapi juga niat di balik setiap lirikan mata. Tidak hanya kata yang terucap, namun juga niat di balik setiap patah kata.

Berbahagialah bagi orang-orang yang selalu menyadari bahwa Allah Maha Menatap, Maha Mendengar, dan Maha Menilai segala apa yang kita lakukan. Sebab pastilah tidak ada yang luput dari genggaman-Nya, walau setitik noktah pun. Pastilah pula Allah akan memberikan ganjaran yang setimpal dan balasan (siksa) yang setimpal pula dari setiap yang kita lakukan.



Sunday, November 21, 2010

Menjadikan Internet Sebagai Media Dakwah

Menjadikan Internet Sebagai Media Dakwah


Semua penulis akan mati.

Hanya karyanyalah yang akan abadi.
Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan
dirimu di akhirat nanti.
(Ali bin Abi Thalib)


Masihkah kamu menganggap bahwa teknologi itu hanya milik orang kafir yang harus dijauhi?
jangan kaya gitu aah, kita jangan mau kalah dengan orang-orang kafir.
Kemajuan teknologi informasi dewasa ini, khususnya di Indonesia, telah membuka kesempatan yang besar bagi banyak hal. Salah satunya adalah penggunaan teknologi informasi (TI) untuk melakukan syiar Islam dan aktivitas kebaikan lainnya. TI memberikan pilihan baru bagi umat Islam dalam mencari ilmu, bertukar pengetahuan, atau bertanya mengenai topik-topik keislaman. TI juga memberikan kemudahan bagi kita untuk bisa melakukan aktivitas kebaikan dengan jangkauan yang luas, bahkan seluruh dunia. Keuntungan-keuntungan yang dimungkinkan dengan adanya TI ini sepatutnya kita gunakan dalam hal-hal yang positif dan bermanfaat serta tetap syar’i.

Akan tetapi, TI tidak hanya dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana melakukan hal-hal positif saja. Seperti kita ketahui, internet sebagai media dari pelaksanaan TI berisi berbagai macam konten, mulai dari konten yang sangat baik hingga yang sangat buruk. Semua konten itu bercampur baur di internet, dan kita sebagai penggunanya mempunyai akses baik ke konten yang positif maupun konten yang negatif. Memang sudah sunnatullah bahwa ada yang baik dan ada yang buruk di dunia ini. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menjadi baik dan meminimalisasi bahkan menghilangkan keburukan.

Nah, ada sesuatu nich biar dakwahnya makin lancar ajah di internet. . . ^_^
Ada yang ngasih internet gratisan SEUMUR HIDUP ? ? Hmm, ,

SYAIKH MUHAMMAD FARGHALI

Kilasan Sejarah

SYAIKH MUHAMMAD FARGHALI


Syaikh Muhammad Farghali adalah ketua Ikhwanul Muslimin (IM) di wilayah Ismailiyah. Beliau adalah bagian penting dari IM sejak muda dan sejak mulai bergabung dengan IM. Syaikh Farghali termasuk salah satu da’i IM pada bagian batalyon, perkemahan, tawanan dan penjelajahan bersama para da’i lainnya seperti DR. Abdul Aziz Kamil, Syaikh Muhammad Abdul Hamid, Muhammad Al-Ghazali, Sayyid Sabiq, dkk pada tahun 1940-an.

Beliau seorang mujahid yang santun, perkataannya jelas dan tegas, mengandung makna yang dalam dan di dalamnya ada rasa cinta, rindu dan kasih sayang kepada sahabat-sahabat beliau di IM. Beliau adalah orang yang sangat percaya kepada Allah SWT dan menjadi sahabat  bagi orang-orang mukmin yang jujur dan ikhlas. Beliau sangat benci kepada Inggris dan Yahudi. Pada waktu itu Inggris adalah negara adidaya dan Mesir, yang saat itu Kepala Negaranya adalah Raja Al Faruq, sangat patuh kepada kebijakan (baca:tekanan) Inggris. Saat itu Inggris juga bersekutu dengan Yahudi dalam menjajah Palestina.

Beliau memimpin pasukan IM di Ismailiyah untuk melawan kekuatan Inggris dalam perang di daerah Terusan Suez. Beliau mengorganisir, mendanai dan mengatur persenjataan dengan baik pada perang itu. Makanya nama beliau mampu menggetarkan pihak Inggris dan Yahudi yang akhirnya menyediakan banyak hadiah bagi siapa saja yang bisa menangkap Syaikh Farghali baik hidup atau pun mati. Beliau juga adalah salah seorang yang bergegas berjihad ke perang Palestina pada 1948 bersama sekitar sepuluh ribu mujahidin dari barisan muda IM. Pasukan itu adalah gelombang pertama dari luar Palestina yang  melaksanakan seruan Imam Hasan Al-Banna bahwa pembebasan Palestina tidak akan bisa dilakukan kecuali oleh para mujahid yang beriman.

Dalam Perang Palestina itu, beliau bersama para mujahidin IM berhasil merebut wilayah At-Tih yang sebelumnya dikuasai Yahudi setelah berhasil membunuh banyak tentara Yahudi dan meyerahkan sebagian yang masih hidup kepada tentara Mesir. Saat paling berkesan adalah saat beliau naik ke dataran tinggi di Palestina dan mengumandangkan adzan Subuh, tanda semangat yang menyala-nyala. Tetapi atas perintah dari An-Naqrasy Pasya –Perdana Menteri Mesir pada saat itu- serta atas tekanan Inggris dan sekutunya, mereka memutuskan untuk membubarkan IM dan menangkap semua pejuangnya (termasuk Syaikh Farghali), merampas persenjataan IM dan memasukkan beliau semua ke penjara.

Wednesday, November 3, 2010

Jangan Telat Menikah...!

Jangan Telat Menikah !!!

Telat menikah, apalagi bila terjadi pada wanita, menimbulkan banyak pertanyaan dan penafsiran. Namun, fenomena ini, belakangan justru cenderung meningkat. Lebih disayangkan lagi, sering alasan penundaan nikah itu tidak prinsipil. Sehingga, banyak orang secara sadar atau tidak telah menjerumuskan diri atau putra-putrinya dalam kesulitan yang dibuatnya sendiri. Tulisan ini memberikan motivasi dan saran bagi kita, agar tidak telat memasuki ibadah yang merupakan separo agama, tetapi dari satu sisi juga menyenangkan.

Dalam tulisan ringkas ini, kami membahas tentang semakin tersebarnya fenomena perawan tua di masyarakat kita apa faktor-faktor penyebabnya, penjelasannya, dan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Seraya memohon pertolongan dan taufik kepada Allah SWT.

Pernikahan adalah salah satu tanda kekuasaan Allah Ta`ala dan karunia-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah di dalam Al-Qur`an surah Ar-Rum ayat 21, yang artinya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Tuesday, October 19, 2010

Kenangan Bersama Ayah

Kenangan Bersama Ayah


Album : Latar Dunia Islam

Munsyid : Suara Persaudaraan


Dalam sebuah perjalanan menyusuri pantai utara

Berkereta di tengah malam Surabaya - Jakarta

Kuteringat masa indah di masa-masa kecilku

Kenangan bersama ayah di kampung halaman

Sungguh indah

Terlalu manis untuk dilupakan

Sungguh mesra

Meski beriring ketegangan

Uwais al-Qorni Yg Rasul SAW menyuruh Umar bin Khathab tu minta doá darinya

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru,

rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan,

kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada

tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli

membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut

yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan,

tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan

tetapi sangat terkenal di langit.

Saturday, October 16, 2010

Orang-orang yang diharamkan masuk NERAKA



















فإن الله حرم علي النار من قال لاألاأله ألا الله يبتغي بذلك وجه الله
 
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas Neraka orang yang mengucapkan “Laa illaha illallah” karena menginginkan ridha Allah.”(HR.Al-Bukhari dan Muslim dari Shabat ‘Itban radhiyallahu ‘anhu)

Hadits di atas adalah salah satu hadits dari sekian banyak hadits yang menjelaskan tentang keutamaan Tauhid. Bahwasanya orang yang mengucapkan kalimat ini akan dijauhkan dari api neraka. Hadits diatas adalah bantahan terhadap kaum murjiahyang mereka berkata,”cukuplah kita mengucapkan kalimat “Laa illaha illallah”tanpa berusaha untuk mendapatkan wajah Allah (tanpa mau beramal).

Penjelasan hadits:

Friday, October 15, 2010

JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK CITA-CITA BESAR

Liu Wei, Pianis Tanpa Lengan di China’s Got Talent


Sempat berjalan-jalan di forum ads-id, saya menemukan sebuah thread lumayan lama yaitu tentang Seorang pria muda yang mengundang decak kagum ribuan orang lewat permainan pianonya yang menakjubkan. Dengan sangat mahir, dia memainkan tuts-tuts piano dengan… kedua jempol kakinya!.

Di artikel ini menurut saya sangat inspiratif dan bisa memotivasi sahabat semua yang memiliki kelebihan dalam hal fisik untuk tidak lah berputus asa dan selalu bersyukur atas karunia Tuhan yang telah dilimpahkan kepada saya dan sahabat semua.
Berikut ini saya cuplik artikelnya.

Thursday, October 14, 2010

BISMILLAH MAIL

BISMILLAH MAIL

To all my daughters and sisters moslem.

If you want to create an account mail especially in Moslem Brotherhood,

please dech

sign up HERE or BISMILLAH MAIL

Jazakumullah khoir kastir

We Will Not Go Down

We Will Not Go Down lyrics



A blinding flash of white light


Lit up the sky over Gaza tonight


People running for cover


Not knowing whether they're dead or alive


They came with their tanks and their planes


With ravaging fiery flames


And nothing remains


Just a voice rising up in the smoky haze


We will not go down


In the night, without a fight


You can burn up our mosques and our homes and our schools


But our spirit will never die


We will not go down


In Gaza tonight


Women and children alike


Murdered and massacred night after night


While the so-called leaders of countries afar


Debated on who's wrong or right


But their powerless words were in vain


And the bombs fell down like acid rain


But through the tears and the blood and the pain


You can still hear that voice through the smoky haze


We will not go down


In the night, without a fight


You can burn up our mosques and our homes and our schools


But our spirit will never die


We will not go down


In Gaza tonight

Kiat kiat sukses ala Donald Trump

Kiat kiat sukses ala Donald Trump

1. Milikilah Mimpi, Anda harus memiliki mimpi. Dengan memiliki mimpi, Anda akan semakin tergerak untuk melakukan Action. Misalnya Anda ingin membangun sebuah sekolah, Anda ingin menjadi orang terkaya di daerah Anda, Anda ingin jadi pengusaha sukses termuda di kota Anda, dsb.

2. Memiliki Tujuan (Goal yang jelas). Selanjutnya, Anda harus memiliki tujuan hidup yang jelas dan Anda harus sabar (passionate) pada tujuan Anda.

3. Think Big. Anda harus membiasakan diri Anda untuk berpikir suatu hal yang besar, dengan berpikir seperti ini, memberikan kekuatan positif bagi diri Anda untuk melangkah. Donal Trump pernah berkata “As long as you’re going to be thinking anyway, think big.”

Hambatan terbesar dalam membangun kekayaan adalah memercayai apa yang tidak bisa dijangkau. Pikirkanlah hal yang besar, maka diri Anda akan menjadi orang yang besar juga.

Saturday, October 9, 2010

Apakah Isbal Haram..?


Menantu Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin (Syaikh Khalid al-Mushlih) mengatkan bahwa, Isbal (menjulurkan pakaian) yg haram itu KALAU KHUYALA' (sombong) sedangkan yg TIDAK SOMBONG ada yg mengatakan makruh ada yg mengatakan mubah, dan ini menurut beliau adalah pendapat Jumhur ulama.. Yg jelas ini khilafiyah.

Untuk lebih detilnya pembaca bisa langung baca di SINI

Bekerja

Echa Ogie October 8 at 9:49pm 
Mujahid bekerja untuk Allah SWT
Bekerja adalah satu hal penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Semua orang yang berada dalam tahapan proses kehidupannya pasti akan mengalami keadaaan dimana dia wajib untuk mencari nafkah. Baik yang masih sendirian maupun yang sudah berkeluarga. Pada dasarnya, bekerja adalah suatu tindakan bijaksana untuk mencapai tingkatan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kekuatan Perpikir Positif

Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih. Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.

“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini.

Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum penuh simpati.

Thursday, October 7, 2010

Sudah Shalat Ied Hari Jumat, Apa Masih Wajib Shalat Jumat?
Selasa, - 06:13:10 - 4845
Masalah ini memang sering ditanyakan ke saya, yaitu masihkah kita wajib shalat Jumat kalau pagi harinya kita sudah shalat Ied? Atau dengan kata lain, apakah shalat Idul Fithri atau Iedul Adha yang jatuh di hari Jumat, akan menggugurkan kewajiban shalat Jumat di siang harinya?

Ada tiga jawaban sederhana untuk masalah ini :

Pertama : Haditsnya Dhaif (Lemah)

Cara Agar Blog Terdaftar di Search Engine








Mungkin kamu berfikir bahwa blog kamu dapat dikunjungi orang setiap harinya dengan hanya share lewat facebook, twitter, atau yang lebih konvensioanl lagi, yaitu dari mulut ke mulut? Wah, kalo hanya itu yang ada di fikiran kamu, maka blog kamu gak bakal cepat berkembang. Gak percaya?

Memang banyak cara menuju ke Roma. Namun, bukan berarti kamu hanya mengharapkan dari satu jalan saja, bukan? Masih banyak jalan lain tentunya yang harus kamu tempuh agar blog kamu dipadati oleh pengunjung, yaitu salah satunya dengan menggunakan fasilitas "search engine".

Cara Membuat Related Post Ke Dalam Blog




Awalnya ngeliat-liat di blog-blog orang koq bisa ya ada related postnya di setiap artikel-artikelnya? Itu lho, yang ada tulisan "
You might also like:" di bawah artikel atau posting pada blog, pasti kamu sering melihatnya. Bagaimana ya cara membuatnya?

Pertanyaan tersebut selalu mengganjal di dalam hati di dalam beberapa minggu ini, maklumlah saya newbie yang selalu penasaran kalau melihat sesuatu yang aneh dan menarik dari blog/website yang saya kunjungi.

Wednesday, October 6, 2010

Khalifah Yang Adil Itu Akhirnya Syahid di Mihrab



oleh :  Ibnu Hasan Aththobari

Syahid di Mihrab

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169) فَرِحِينَ بِمَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (170) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ  [آل عمران/169-171]


169. janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
170. mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka[249], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
171. mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.


Siapa diantara kita yang tidak kenal sahabat yang mulia Umar ibnul Khattab radhiyallahu anhu?

DETIK-DETIK TERAKHIR KEHIDUPAN RASULULLAH

Oleh : K.H. Fidaus A.N

Peristiwa wafatnya seorang pemimpin , seorang Nabi dan Seorang Rosul Tuhan yang
terakhir adalah peristiwa besar. Tidak ada sejarah yang telah mengungkapkan peristiwa yang
mendetail sedemikian rupa tentang berpulangnya seorang Rosul Tuhan seperti halnya dengan wafatnya
Nabi Muhammad SAW.

Isyarat-isyarat tentang bayang-bayang akan terjadinya peristiwa besar yang sangat mengharukan hati itu telah terlebih dahulu memperlihatkan tanda-tandanya kepada ummat pengikut beliau.

Sunday, October 3, 2010

Kesabaran Berbuah Kemenangan Yang Indah



Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..


“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

Cepat Mahir Windows 2000 Server

M. Choirul Amri
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.

Bab 1 Mengenal Microsoft Windows 2000 Server
 1.1. Mengenal Sistem Operasi Windows 2000

Windows 2000 Server merupakan Network Operating System (NOS) untuk melakukan konfigurasi dan manajemen jaringan baik skala kecil, menengah, maupun besar. Teknologi sistem operasi Windows 2000 sebenarnya merupakan kelanjutan teknologi Windows NT yang telah cukup lama digunakan secara luas di pasaran. Keluarga Windows 2000 terdiri dari 4 jenis sistem operasi, 3 diantaranya merupakan sistem operasi untuk server dan 1 untuk workstation.

Menulis dan Seutas Tali


Ilmu itu buruan, dan tulisan adalah talinya
Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Adalah kedunguan engkau memburu kijang
Lalu engkau biarkan ia lepas di antara hamparan
(Imam Syafi’i)

Ada berbagai-bagai tempat untuk kita memburu ilmu. Di lembar-lembar literatur ada ilmu. Di hamparan kehidupan nyata ada ilmu. Di pengalaman pahit atau manis ada ilmu. Di tengah berbagai informasi melimpah ada ilmu. Memburu ilmu seperti dimaksud Imam Syafi’i menegaskan sebuah proses dari memilih, memilah, lalu mengambil mana yang benar-benar berguna dan bermanfaat bagi bertumbuhnya pengetahuan kita. Berburu selalu punya kata kunci: ketepatan.

Wednesday, September 29, 2010

Gema Adzan Menggetarkan Jiwaku!

Ia banyak berpikir dan membaca tentang Islam. Dan ketika mendengarkan  suara adzan, ia mengaku merasa sangat gemetar

Oleh: M. Syamsi Ali*


Senin malam lalu, bertepatan dengan hari peringatan kelahiran Dr. Martin Luther, pejuang hak-hak kesetaraan antarras di AS, dilangsungkan perhelatan akbar di Lincoln Center kota New York. Sedikitnya 2000 penonton menghadiri acara pertunjukan International Distinguished Concert of New York (IDCNY) dengan tema “The Armed for Peace”.

Acara ini sendiri dikemas sebagai rangkaian memperingati hari kelahiran Martin Luther sebagai simbol  ‘non violence’ (anti kekerasan/perang). Sedangkan acara dengan tema “The Armed Force for Peace” dimaksudkan sebagai tandingan terhadap “the Armed Force for war”, yang akhir-akhir ini mendominasi berbagai peristiwa dunia kita.

Friday, September 17, 2010

Pelajaran Baru dari Keteguhan Syaikh Abu Thair

Pelajaran Baru dari Keteguhan Syaikh Abu Thair
 
Fuad Al-Khafasy
Kehidupan adalah sikap, demikianlah sejarah mengajarkan pada kita. Sejarah tidak ditulis dalam satu atau dua hari dengan air mawar atau di tepi sungai samping resort perumahan mewah. Sejarah ditulis dari kesulitan dan sikap heroik serta keberanian dalam memutuskan berdasarkan kepercayaan dari janji Tuhannya.
Dari pelajaran inilah kita dapat merasakan kemuliaan dan yang membuat kita merasa bangga atas keasilian sikap yang ditampilkan, Sheikh Mohammed Abu Thair di depan kediktatoran dan vonis tidak sah.
Sikap ini tidak perlu banyak komentar maupun fotografi dari Syekh Abu Thair yang tangan dan kakinya diborgol. Padahal ia telah menghabiskan separoh hidupnya berpindah dari satu penjara ke penjara lainya memakai celana tanpa sabuk pinggang dibungkus, kemeja tanpa disetrika, rambutnya tidak disisir rambut yang sudah memutih dan jenggot yang kemerah-merahan. Mengenakan sepatu tanpa ikatan di kakinya, sebagaimana diterapkan oleh prosedur penjara Israel.
Ia memasuki ruang sidang, duduk di kursi sambil membetulkan kacamatanya, membagikan senyum kepada mereka yang datang dari para pengacara dan wartawan, melibatkan jari tangannya satu sama lain. Kemudian hakim memasuki ruang semua berdiri, tetapi Sheikh Abu Thair tetap duduk, ia tidak mengakui pengadilan dan keputusan-keputusanya. Lalu dakwaan dibacakan, tudingan dan tuduhan dialamatkan pada Syekh. Seperti telah mengancam keamanan di wilayah Al-Quds, oleh karena itu ia harus keluar dari wilayah tersebut. Iapun harus membayar sejumlah uang sebesar 100 ribu dolar sebagai jaminan. Dan dengan jaminan dari para pedagang senior kota Al-Quds. Semua itu demi menjamin tidak kembalinya Syaikh ke Al-Quds. Dan semua ini ditawarkan sebagai imbalan kebebasanya dari penjara Israel.
Syekh tersenyum dan mengatakan pada hakim, apakah anda gila dan mengulangi kata-kata Allah, YaTuhanku penjara adalah lebih aku cintai daripada saya diajak untuk melakukan untuk itu. Saya ingin penjara dan menolak devortase, walau aku harus menghapuskan sisa umurku di dalam penjara. Sidang tercengang mendengar jawaban Syaikh. Keputusan penjara dan menolak keluar dari Al-Quds. Keputusan penjara dan menolak tawaran itu lebih disukai  dari pada keluar kampung halaman dan kota asalnya. Bahkan kematian lebih ia sukai darpada seribu kali hidup di luar tembok (Al-Quds).
Sebenarnya saya , saat menuliskan kata-kata syaikh untuk tetap tinggal di Al-Quds dengan konsekwensi penjara, membawaku ke masa-masa silam tentang kisah orang-orang  shaleh. Aku merasa bangga dengan sikap Syaikh. Walaupun kita para pemilik sejarah, namun sejak lama kita tidak merasakan sikap seperti ditampilkan Syaikh.
Syaikh adalah pengajar yang tidak butuh propaganda atau dicantumkan sebagai pahlawan akibat sikap-sikapnya. Sikap ini, bukan pertama kalinya ia lakukan. Sejarah telah mencatatnya bagaimana sikap Syiakh di masa-masa lalu yang tegas dan berani serta penuh kepahlawanan dalam menghadapi setiap tekanan.
Keputusan yang diambil syaikh bukan keputusan untuk dirinya, tetapi merupakan pelajaran bagi setiap bangsa Palestina yang muslim, bahkan pelajaran bagi Zionis dan kaum penjajah. Di dalamnya ada pelajaran tentang cinta pada tanah air dan Al-Quds. ia selalu ada di dada sang Syaikh dan para pemikut syiakh. Ini juga pelajaran bagi para penjajah, bahwa kematian, penjara dan peperangan itu seribu kali lebih ringan disbanding keluar dari kampung halamanya.  
Untukmu wahai pejuang sejati, semua penghormatan, kebanggaan dari anak-anakmu dan orang-orang yang mencintaimu. Misimu telah sampai pada kami. Kami telah mendapat pelajaran baru darimu, cinta tanah air dan rindu pada Al-Aqsha. (asy

Film "Sang Pencerah"

Film "Sang Pencerah"
Wapres: Pesan Perdamaiannya Tepat
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono


JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah situasi hubungan antarumat beragama yang terusik sekarang ini, film Sang Pencerah, yang menceritakan berdirinya perkumpulan Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, dinilai tepat oleh Wakil Presiden Boediono.

Pernyataan itu diungkapkan Wapres Boediono saat ditanya pers seusai satu setengah jam menyaksikan film Sang Pencerah di salah satu bioskop di Jakarta, Jumat (17/9/2010) malam ini.

"Pesannya tepat dan bagus sekali bagi perdamaian dan terutama bagi generasi muda," kata Wapres Boediono.

Pers sebelumnya menanyakan makna film tersebut dengan aktualitas hubungan antarumat beragama pascapenusukan penatua Gereja HKBP Bekasi, Jawa Barat, terkait dengan larangan beribadah jemaat HKBP.

Tentang film yang disutradari Hanung Bramantyo dan dimainkan oleh Lukman Sardi itu, Boediono hanya berkomentar satu kata, "Luar biasa", seraya menunjukkan dua jempolnya.

Didampingi istrinya, Ny Herawati, Wapres Boediono mengaku inilah film terbaik yang pernah ia tonton. "Gabungan antara elemen entertainment dan pesan yang ingin disampaikan dengan baik sekali," lanjutnya.

Film yang berbicara cikal bakal dan proses berdirinya organisasi massa yang kini berusia seabad (1867-1912) itu bertutur tentang lahirnya gerakan Muhammadiyah yang dipelopori Darwis—yang kemudian menjadi Ahmad Dahlan—dengan segala pergolakannya. Mulai dari penolakan ajaran Islam modern yang dibawa Darwis hingga pembakaran langgar Kidoel Achmad Dahlan, miliknya, oleh umat yang menolaknya.

"Sang Penanda"

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku senang Wapres Boediono memenuhi undangannya menyaksikan film tersebut. Din mengaku sudah enam kali mendampingi pejabat menonton film drama religi tersebut.

Tercatat sejak diluncurkan belum lama ini, ia telah mendampingi mantan Wapres Muhammad Jusuf Kalla hingga Boediono. "Kalau film ini laris, hasilnya akan digunakan untuk membuat film ini yang kedua kalinya," kata Din. Judulnya kemungkinan Sang Penanda.
sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2010/09/17/22461860/Wapres:.Pesan.Perdamaiannya.Tepat

Thursday, September 16, 2010

Sudah Shalat Ied Hari Jumat, Apa Masih Wajib Shalat Jumat?

Sudah Shalat Ied Hari Jumat, Apa Masih Wajib Shalat Jumat?
Selasa, - 06:13:10 - 4079
Masalah ini memang sering ditanyakan ke saya, yaitu masihkah kita wajib shalat Jumat kalau pagi harinya kita sudah shalat Ied? Atau dengan kata lain, apakah shalat Idul Fithri atau Iedul Adha yang jatuh di hari Jumat, akan menggugurkan kewajiban shalat Jumat di siang harinya?

Ada tiga jawaban sederhana untuk masalah ini :

Pertama : Haditsnya Dhaif (Lemah)

Sebenarnya hadits yang menyebutkan ada sebagian shahabat dibolehkan tidak ikut shalat Jumat di hari Raya Iedul Fithri dari sisi kekuatan sanadnya masih bermasalah alias dhaif. Banyak pakar hadits yang mendhaifkan hadits ini dan yang semisalnya.

Dan kita tahu bahwa hadits yang bermasalah dari segi kekuatan sanadnya, tidak boleh dijadikan dalil atau hujjah dalam urusan aqidah, syariah, ibadah serta halal-haram.

Masak sih hari gini masih doyan makan hadits dhaif? Apa kata dunia?

Kedua : Nabi dan Para Shahabat Lainnya Tetap Melaksanakan Shalat Jumat

Pada kenyataannya tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW dan para shahabat di Madinah hari itu LIBUR dari shalat Jumat. Kalau pun kita terima hadits itu dengan memaksakan kehendak, yang tidak ikut shalat Jumat hanya beberapa orang saja, tidak melibatkan semua shahabat.

Artinya, di Madinah shalat Jumat pada hari Raya Iedul Fithri tetap berlangsung, tidak ada istilah libur atau cuti.

Ketiga : Yang Diberi Keringanan Tidak Shalat Jumat Memang Mereka Yang Pada Hakikatnya Tidak Wajib Shalat Jumat

Ini informasi yang paling penting mengenai adanya izin dari Rasulullah SAW atas sebagian shahabatnya untuk tidak ikut shalat Jumat di hari Raya. Mengapa Beliau SAW membolehkan?

Ternyata kalau kita selidiki lebih jauh, mereka itu memang bukan penduduk Madinah. Mereka ada kaum yang tinggal di luar daerah, bahkan sebagian kalangan menyebut mereka sebagai nomaden yang hidup berpindah-pindah.

Maka secara hukum, bukan hanya pas di hari Jumat yang bertepatan dengan Idul Fithri saja mereka dibolehkan tidak shalat Jumat, tetapi setiap hari Jumat sepanjang tahun memang mereka bukan orang yang diwajibkan shalat Jumat.

Salah satu syarat wajib shalat Jumat adalah status bermuqim, bukan musafir. Dan orang yang nomaden termasuk mereka yang pada dasarnya tidak wajib shalat Jumat.

Jumhur Ulama : Shalat Jumat Tetap Wajib

Jumhur ulama, selain Al-hanabilah, meski ada beberapa dalil hadits, sepakat bahwa shalat Jumat tetap wajib dilakukan, meski hari itu adalah hari raya, baik Idul fithr maupun Idul Adha. Mereka yang secara sengaja meninggalkan shalat Jumat di hari itu, selain berdosa juga wajib melaksanakan shalat Dzhuhur. Sebab dalam pandangan mereka, shalat Jumat tetap wajib hukumnya.

Dalam pandangan mereka, kekuatan dalil-dalil qath`i atas kewajiban untuk melaksanakan shalat Jumat di hari raya tidak bisa dikalahkan oleh dalil tentang bolehnya tidak shalat Jumat. Sebab kewajiban shalat Jumat didasari oleh Al-Quran, As-sunnah dan ijma` seluruh umat Islam.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum`at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS. Al-Jumu`ah : 9)

Ada banyak hadits nabawi yang menegaskan kewajiban shalat jumat. Diantaranya adalah hadits berikut ini :


وَعَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً مَمْلُوكٌ وَامْرَأَةٌ وَصَبِيٌّ وَمَرِيضٌ رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ

Dari Thariq bin Syihab radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Shalat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali (tidak diwajibkan) atas 4 orang. [1] Budak, [2] Wanita, [3] Anak kecil dan [4] Orang sakit." (HR. Abu Daud)

Hadits ini menegaskan bahwa yang menggugurkan kewajiban shalat Jumat hanya hal-hal tersebut. Dan tidak ada dijelaskan bahwa shalat idul fithr dan idul adha berfungsi menggugurkan shalat jumat.


مَنْ تَرَكَ َثلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا طبَعَ الله عَلىَ قَلْبِهِ

Dari Abi Al-Ja`d Adh-dhamiri radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Orang yang meninggalkan 3 kali shalat Jumat karena lalai, Allah akan menutup hatinya." (HR. Abu Daud, Tirmizy, Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad)

Selain itu, ancaman buat orang yang meninggalan shalat jumat secara sengaja sangat berat. Bentuknya sampai disebut-sebut bahwa Allah akan menutup hati seseorang, sehingga tidak bisa menerima hidayah dari Allah SWT.


لَيَنتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الجُمُعَةَ أَوْ لَيَخْتَمَنَّ الله عَلَى قُلُوْبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُوْنَنَّ مِنَ الغَافِلِيْنَ

Dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa mereka mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda di atas mimbar,"Hendaklah orang-orang berhenti dari meninggalkan shalat Jumat atau Allah akan menutup hati mereka dari hidayah sehingga mereka menjadi orang-orang yang lupa".(HR. Muslim, An-Nasai dan Ahmad)

Berdasarkan dalil-dalil qath`i di atas, meninggalkan shalat jum’at termasuk dosa-dosa besar.

Al-Hafidz Abu Al-Fadhl Iyadh bin Musa bin Iyadh dalam kitabnya Ikmalul Mu’lim Bifawaidi Muslim berkata: “Ini menjadi hujjah yang jelas akan kewajiban pelaksanaan shalat Jum’at dan merupakan ibadah Fardhu, karena siksaan, ancaman, penutupan dan penguncian hati itu ditujukan bagi dosa-dosa besar (yang dilakukan), sedang yang dimaksud dengan menutupi di sini adalah menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan hidayah sehingga tidak bisa mengetahu mana yang baik dan mana yang munkar”.

Sedangkan dalil yang membolehkan sebagian shahabat untuk tidak shalat Jumat dalam kasus itu hanya didasari oleh beberapa hadits, yang sebagiannya tidak shahih, atau setidaknya bermasalah.

Lagi pula kalau dalam kasus itu ada keringanan dari Rasululah SAW kepada sebagian shahabat, ternyata Rasulullah SAW sendiri tetap melaksanakan shalat Jumat. Kalau Rasulullah SAW sendiri tetap melaksanakannya, kenapa harus mengikuti apa yang dilakukan oleh sebagian shahabat. Bukankah kita ini shalat mengikuti Rasulullah?

a. Pendapat Al-hanafiyah dan Al-Malikiyah

Mewakili pendapat jumhur ulama, para ulama Hanafi dan Maliki berpendapat bahwa suatu shalat tidaklah bisa menggantikan shalat yang lainnya dan sesungguhnya setiap dari shalat itu tetap dituntut untuk dilakukan.

Suatu shalat tidaklah bisa menggantikan suatu shalat lainnya bahkan tidak diperbolehkan menggabungkan (jama’) diantara keduanya. Sesungguhnya jama’ adalah keringanan khusus terhadap shalat zhuhur dan ashar atau maghrib dan isya.

b. Pendapat As-Syafi`iyah

Mewakili juga kalangan jumhur ulama, mazhab Asy-Syafi’iyah mengatakan bahwa kebolehan tidak shalat Jumat itu hanya berlaku khusus buat penduduk suatu kampung yang jumlahnya tidak mencukupi angka 40 orang.

Selain itu, orang yang tinggal di tempat terpencil jauh dari peradaban dan tidak mendengar adzan jumat, juga tidak wajib shalat Jumat. tapi mereka yang mendengar suara adzan dari negeri lain yang disana dilaksanakan shalat jum’at maka hendaklah berangkat untuk shalat jum’at.

Dalil mereka adalah perkataan Utsman didalam khutbahnya,”Wahai manusia sesungguhnya hari kalian ini telah bersatu dua hari raya (jum’at dan id, pen). Maka barangsiapa dari penduduk al ‘Aliyah—Nawawi mengatakan : ia adalah daerah dekat Madinah dari sebelah timur—yang ingin shalat jum’at bersama kami maka shalatlah dan barangsiapa yang ingin beranjak (tidak shalat jum’at) maka lakukanlah.

Shalat Jumat Tidak Wajib : Pendapat Menyendiri dari Al-Hanabilah

Mazhab ini menyimpulkan bahwa shalat Jumat gugur apabila pada pagi harinya seseorang telah melaksanakan shalat `Ied.

Dalil yang mereka kemukakan ada beberapa hadits, antara lain :


أن زيد بن أرقم شهد مع الرسول ـ صلى الله عليه وسلم ـ عيدين اجتمعا فصلى العيد أول النهار ثم رخص في الجمعة وقال: " من شاء أن يجمع فليجمع" في إسناده مجهول فهو حديث ضعيف.

Bahwa Zaid bin Arqam menyaksikan bersama Rasulullah SAW dua hari raya (Ied dan Jumat), beliau shalat Ied di pagi hari kemudian memberikan keringanan untuk tidak shalat Jumat dan bersabda,"Siapa yang mau menggabungkan silahkan. (HR. Ahmad Abu Daud Ibnu Majah dan An-Nasai)

Hadits ini isnadnya majhul dan merupakan hadits yang dhaif (lemah).


عن أبي هريرة أنه صلى الله عليه وسلم قال: "قد اجتمع في يومكم هذا عيدان؛ فمن شاء أجزأه من الجمعة وإنا مُجَمّعُون" رواه أبو داود

Dari Abu Huraiah RA bahwa Nabi saw bersabda,”Sungguh telah bersatu dua hari raya pada hari kalian. Maka barangsiapa yang ingin menjadikannya pengganti (shalat) jum’at. Sesungguhnya kami menggabungkannya.”(HR. Abu Daud)

Terdapat catatan didalam sanadnya. Sementara Ahmad bin Hambal membenarkan bahwa hadits ini mursal, yaitu tidak terdapat sahabat di dalamnya.

Mazhab Al-Hanabilah mengatakan bahwa orang yang melaksanakan shalat id maka tidak lagi ada kewajiban atasnya shalat jum’at. Namun pandangan ini tetap mewajibkan seorang imam untuk tetap melaksanakan shalat Jumat, jika terdapat jumlah orang yang cukup untuk sahnya suatu shalat jum’at. Adapun jika tidak terdapat jumlah yang memadai maka tidak diwajibkan untuk shalat jum’at.

Kesimpulan :

1. Kebolehan tidak shalat Jumat lantaran jatuh pada hari raya Idul Fithr atau Idul Adha adalah pendapat satu mazhab yaitu mazhab Imam Ahmad. Selebihnya, mayoritas ulama, seperti mazhab Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan Asy-Syafi`iyah, tetap mewajibkan shalat Jumat.

2. Seandainya ada saudara kita yang kelihatan cenderung kepada pendapat Al-Hanabilah yang menganggap shalat Jumat telah gugur, kita perlu menghormati hal itu sebagai sebuah pendapat. Beda pendapat itu bukan berarti kita harus bermusuhan kepada mereka.

3. Pendapat mayoritas ulama termasuk di dalamnya Asy-Syafi`iyah yang tetap mewajibkan shalat Jumat, menurut pandangan saya -wallahu a`lam- lebih kuat, selain karena pendapat mayoritas ulama, juga karena beberapa alasan :

a. Dalil tentang wajibnya shalat Jumat adalah dalil yang bersifat Qath`i, didukung oleh Quran, Sunnah yang shahih dan ijma` seluruh umat Islam sepanjang 14 abad.

b. Dalil tentang bolehnya tidak shalat Jumat adalah dalil yang hanya didasari oleh beberapa hadits saja.

c. Bila ada dua kelompok dalil yang bertentangan, maka kebiasaan para ulama adalah mencari titik temu keduanya. Dan dalam pandangan saya, titik temunya adalah bahwa yang diberikan keringanan untuk tidak shalat Jumat adalah mereka yang tinggal di luar kota Madinah. Dimana pada dasarnya, di luar momentum hari Raya sekalipun, mereka memang sudah tidak wajib shalat Jumat.

Dan karena pada hari raya mereka masuk ke kota dan ikut shalat Id, maka kalau siangnya mereka tidak mau ikut shalat Jumat, tentu tidak mengapa. Karena mereka itu pada hakikatnya bukan termasuk orang yang muqim di kota Madinah. Mereka adalah penduduk bawadi (tempat yang tidak dihuni manusia).

Sedangkan kita yang memang penduduk yang bermukim di tempat yang dihuni manusia, sejak awal memang sudah wajib untuk melaksanakan shalat Jumat. Sehingga kalau dalil-dali kebolehan tidak shalat Jumat di atas mau dipakai untuk kita, ada perbedaan konteks.

Wallahu a`lam bishshawab, wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

sumber: http://www.ustsarwat.com/web/berita-79-sudah-shalat-ied-hari-jumat-apa-masih-wajib-shalat-jumat.html

10 Bersaudara Hafal Al-Qur’an

10 Bersaudara Hafal Al-Qur’an

31/8/2010 | 22 Ramadhan 1431 H | Hits: 8.558
Oleh: Tim dakwatuna.com

10 bersaudara hafal Al-Qur'an (inet)

dakwatuna.com – Telanaipura. Siapa yang menyangka bila 10 putra pasangan H Mutammimul Ula (Ustadz Tammim) dan Wirianingsih (Ibu Wiwi), ternyata bisa menjadi penghapal Alquran alias Hafizh. Pada Sabtu (28/8) lalu, keluarga ini mengikuti undangan DPD PKS Jambi.

Kedua pasangan suami istri tersebut mendidik dan membina kepribadian putra-putrinya dengan kebaikan akhlak, perilaku Qurani, anggota keluarga tidak pernah lepas untuk menghapal ayat suci Alquran yang menjadi pegangan hidup bagi seluruh umat muslim.

Keluarga tersebut juga menjadi inspirasi bagi keluarga muslim lainnya untuk dapat meneladani keistimewaannya. Kesepuluh putra mereka, selain berhasil di bidang keagamaan, juga berhasil di bidang akademik dan kemasyarakatan.

Misalnya, putra pertama H Mutamimul ‘Ula, Afzalurahman Assalam. Kini dia semester akhir Teknik Geofisika ITB, hafal Alquran sejak usia 13 tahun, dan Juara I MTQ putra pelajar SMU se-Solo. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai peserta Pertamina Youth Programme 2007.

Hal itu membuktikan bahwa prestasi di bidang menghapal Alquran tidak menyurutkan prestasi lainnya di bidang keduniawiaan, terutama dalam bidang pendidikannya yang terus menanjak.

Selain dari seorang putranya itu, sembilan saudara lainnya juga memiliki prestasi gemilang, dari prestasi akademik, jabatan di keorganisasian, juara MTQ, dan selalu mendapatkan amanah yang baik di dalam lingkungan. Dari kesepuluh putranya, empat putranya hapal 30 juz, ada yang hapal 29 juz, 15 juz, 13 juz, sembilan juz, dan dua juz bagi dua putranya yang masih duduk di bangku SDIT Mampang Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan menyambut momen Nuzul Quran (turunnya Alquran), DPD PKS Kota Jambi menghadirkan langsung H Mutamimul ‘Ula dan seorang putranya yang kedelapan yaitu Muhammad Syaihul Basyir atau akrab disapa Basyir, Sabtu (28/8) lalu di Aula Museum Negeri Jambi Telanaipura.

Keluarga Mutamimul pun membagikan tip dan menjadi motivator bagi keluarga muslim di Kota Jambi. Antusiasme peserta yang hadir dalam kegiatan cukup tinggi. Itu terlihat dari jumlah kursi yang disediakan seluruhnya terisi, bahkan ada peserta yang rela untuk berdiri demi mendengarkan motivasi dari H Mutamimul ‘Ula tersebut.

Bagaimana kunci kesuksesannya? Meski keduanya sibuk atas pekerjaan yang sebelumnya merupakan politikus dari PKS serta sibuk dalam dunia dakwah (menyebarkan syiar Islam di tengah masyarakat), namun, pasangan suami-istri ini memiliki komitmen terhadap pendidikan anak. Terutama pendidikan agama, akhlak dan kepribadian anak.

Keluarga ini sebagaimana keluarga lainnya yang hidup di tengah arus globalisasi, putra mereka tetap diberi kebebasan menikmati berbagai fasilitas teknologi. “Namun, yang terpenting adanya imun (kekebalan) di dalam diri anak. Sehingga anak dapat tetap terjaga,” ujar Ustad Tamim saat menyampaikan urainnya di hadapan peserta.

Tamim menekankan, banyak beramal ibadah, berdoa, merupakan kunci keberhasilan untuk kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Kedua pasangan ini sangat memperhatikan pentingnya manajemen waktu, konsisten (istiqamah), dan terus mengontrol perkembangan putra mereka dalam keluarga yang terus membina hubungan baik.

Bahkan, mengenai pengecekan hasil belajar putra mereka, kedua pasangan ini lebih mengutamakan untuk mengecek hapalan Alquran putra mereka, dan selanjutnya barulah menanyakan mengenai tugas sekolah atau kuliah. “Karena bila hapalan telah baik. Maka, yang lainnya akan ikut sendiri,” ujar Ustad Tamim yang sangat rendah hati dan tak pernah ingin berbangga diri itu.

Putra kedelapan Ustad Tamim yang baru kelas III SMP, Basyir mengutarakan, dia tidak begitu tertarik dengan permainan yang membuatnya lalai. Alquran aktivitas kebaikan lainnya, lebih menarik hatinya ketimbang harus menghabiskan waktu dengan permainan anak-anak yang marak akhir-akhir ini.

Saat dikonfirmasi kepada ketua pelaksana yang juga Ketua DPD PKS Kota Jambi Syafruddin Dwi Aprianto, dihadirkannya seorang inspirator generasi Qurani itu, bertepatan dengan momen Nuzul Quran pada Ramadan kali ini. “Selain itu, untuk memotivasi keluarga muslim agar dapat meneladani Ustad Tamim dan istri yang dapat mendidik 10 putranya menjadi bintang Alquran,” katanya.(dwy/ji)

Ka’bah Menggetarkan Hati Ratusan Pekerja Cina Asia

Ka’bah Menggetarkan Hati Ratusan Pekerja Cina
Asia
25/8/2010 | 16 Ramadhan 1431 H | Hits: 10.799
Oleh: Tim dakwatuna.com


Pekerja rel kereta api asal Cina yang menjadi mualaf di Arab Saudi (Arab News)

dakwatuna.com – Mekah. Hidayat bisa datang dari cara yang tak pernah diduga. Mungkin itu pula yang dialami ratusan pekerja Cina di Arab Saudi yang kemudian memilih Islam sebagai agamanya yang baru.

Setelah melihat Ka’bah dari televisi, tiba-tiba hati mereka bergetar. Pintu hidayah seakan terbuka. Dan Allah SWT pun melapangkan jalan mereka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Lebih dari 600 pekerja asal Cina berpaling menjadi Muslim setelah mendapatkan pengalaman spiritual di Arab Saudi.

Mereka adalah bagian dari 4.600 warga Cina yang sedang mengerjakan proyek rel kereta api yang menghubungkan Makkah dan Madinah. Rel kereta itu nantinya akan melalui Jeddah dan Khum. Peristiwa yang sempat menghebohkan itu terjadi tahun lalu.

Awalnya, kedatangan ribuan pekerja Cina itu sempat dipertanyakan warga Arab Saudi. Pasalnya dari 4.600 pekerja itu hanya 370 orang yang Muslim. Warga meminta agar pemerintah mempekerjakan buruh Cina yang beragama Islam. Namun Allah mempunyai rencana lain dengan kedatangan para pekerja itu.

Kedatangan ke Arab Saudi ternyata membuka peluang bagi mereka untuk melihat Islam langsung dari tanah tempat agama ini diturunkan. Seperti yang dikatakan seorang pekerja yang telah menjadi Mualaf. Pekerja yang telah mengganti namanya menjadi Hamza (42) ini mengaku tertarik pada Islam setelah melihat Ka’bah untuk kali pertama di televisi Saudi. ”Ini menggetarkan saya. Saya menyaksikan siaran langsung sholat dari Masjidil Haram dan umat Islam yang sedang berjalan memutari Ka’bah (tawaf),” katanya.

”Saya bertanya ke teman yang Muslim tentang semua hal ini. Dia kemudian mengantarkan saya ke Kantor Bimbingan Asing yang ada di perusahaan, di mana saya memiliki kesempatan untuk belajar tentang berbagai aspek mengenai Islam,” tuturnya. Kini Hamza merasa lebih bahagia dan lebih santai setelah menjadi seorang Muslim.

Pekerja lainnya, Ibrahim (51), mengalami peristiwa yang hampir serupa pada September tahun lalu. Dia yang bekerja di bagian pemeliharaan perusahaan negara, Kereta Api Cina, menjadi seorang Muslim usai melihat Ka’bah. ”Meskipun kami berada di Cina, kami tidak memiliki kesempatan untuk belajar tentang Islam. Ketika saya mencapai Mekah, saya sangat terkesan oleh perilaku banyak warganya. Perlakuan yang sama bagi orang Muslim dan non-Muslim memiliki dampak besar pada saya,” tambahnya.

Sementara, Abdullah Al-Baligh (51), terinspirasi untuk memeluk Islam setelah melihat perubahan positif dari rekan-rekannya yang lebih dulu menjadi mualaf. ”Enam bulan setelah saya tiba di Makkah, saya melihat bahwa rekan saya, yang sudah menjadi Muslim, telah benar-benar berubah. Tingkah lakunya patut dicontoh. Saya menyadari bahwa Islam adalah kekuatan penuntun di balik perubahan tersebut,” ujarnya.

”Ketika saya bertanya padanya, ia mengatakan bahwa ia sama sekali tak tahu tentang agama ini selama di Cina. Sekarang, ia memiliki pemahaman yang tepat tentang Islam dan ingin menjadi lebih teladan.”

Begitu pula dengan Younus. Pekerja asal Cina ini baru mempelajari Islam ketika berada di Makkah. ”Islam di Cina begitu kurang. Aku baru mengetahui Islam setelah datang ke Saudi,” ujarnya. (Budi Raharjo/Arab News/RoL)

Shirah Nabawiah bag 2

Mukadimah Sirah (bagian ke-2)
Sirah Nabawiyah
6/4/2010 | 22 Rabiuts Tsani 1431 H | Hits: 2.475
Oleh: Tim Kajian Manhaj Tarbiyah

Sumber Sejarah Nabi SAW

dakwatuna.com – Sumber-sumber utama yang dipakai dalam menyusun Biografi Nabi SAW dapat disimpulkan ke dalam empat sumber:

1. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah sumber pokok yang memuat tonggak-tonggak Sejarah Hidup Nabi Muhammad. Al-Qur’an meninggikan perihal kehidupan Rasu­lullah sewaktu masih kecil, dalam ayat:

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى

“Bukankah Dia dapati engkau dalam keadaan yatim, lalu engkau dipelihara. Dan Dia dapati engkau dalam kebingungan lalu kamu dibimbing?” (QS. Adh-Dhuha: 6-7)

Mengenai akhlaqnya Al-Qur’an menyatakan:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Sesungguhnya engkau berakhlaq mulia.” (QS. Al­-Qalam: 4)

Di samping itu diceritakan pula kepedihan-­kepedihan dan penderitaan-penderitaan yang dialami Rasulullah dalam melaksanakan dakwahnya. Begitu pula tuduhan-tuduhan negatif dan destruktif yang digembar-gemborkan orang-orang kafir dan ingkar. Dalam Al-Qur’an terdapat pula keterangan tentang hijrah Nabi dan peperangan-peperangan penting yang terjadi setelah hijrah, seperti perang Badar, Uhud, Ahzab, Hunain, perjanjian Hudaibiyah, perang Hunain dan takluknya kota Makkah. Ada juga disebut salah satu mukjizatnya, yaitu Isra’ dan Mi’raj.

Secara global dapatlah dikatakan, Al-Qur’an me­nyinggung sebagian besar fakta-fakta sejarah Rasulullah SAW. Oleh karena itu kitab suci ini meru­pakan kitab yang keterangan-keterangannya paling terpercaya dan diakui secara historis, maka penje­lasan mengenai sejarah Nabi Muhammad mutlak harus dijadikan sumber data.

Memang, Al-Qur’an hanya menyinggung peris­tiwa-peristiwa dimaksud secara global. Suatu ketika Al-Qur’an berbicara mengenai suatu peperangan, tetapi dengan tidak menerangkan sebab-sebabnya, tempat terjadinya peperangan, jumlah kekuatan Islam dan musuh, dan tidak pula mengatakan jumlah prajurit Muslim yang gugur ataupun jumlah orang kafir yang tertawan. Sebaliknya Al-Qur’an hanya berbicara mengenai pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dan masing-masing peperangan tersebut. Begitu pula ketika ia membicarakan tentang kisah Nabi-nabi dan umat-umat sebelum Muhammad.

Oleh karenanya keterangan Al-Qur’an belum cukup untuk dapat menyusun sebuah biografi Nabi Muhammad dalam bentuk yang lengkap dan utuh.

2. Sunnah

Sunnah Nabi yang diakui kebenarannya (shahih) di dunia Islam adalah Hadits-hadits yang terkodifikasi dalam enam buah buku (Al-Kutub as-sittah).

Buku-buku dimaksud adalah Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Nasa’i, Sunan Turmudzi dan Sunan Ibnu Majah[1]. Termasuk dalam kategori ini dua buah buku Hadits lagi, yaitu Al­-Muwattha Imam Malik dan Musnad Imam Ahmad.

Shahih Bukhari dan Shahih Muslim menempati kedudukan teratas dilihat dari segi keshahihannya, sedangkan selainnya mengandung tidak saja Hadits-­hadits shahih, tetapi juga memuat Hadits hasan dan Hadits dha’if).

Dan kitab-kitab tersebut yang tercatat sebagian besar ihwal kehidupan Nabi SAW, peperangan, sikap dan tingkah lakunya, dapatlah disusun konsep yang menyeluruh bagi penyusunan biografi beliau. Hadits adalah sumber yang terpercaya, karena diriwayat­kan secara kronologis sampai kepada Nabi, sehingga isinya tidak bisa diragukan lagi kebenarannya.

Para orientalis dan orang-orang Islam yang lemah agamanya dan telah terpengaruh oleh ahli­-ahli dan barat, selalu berusaha menanamkan rasa ragu akan kebenaran isi kitab-kitab Hadits yang disebut di atas. Maksud mereka tidak lain untuk menghancurkan agama dan membuat orang ragu terhadap fakta-fakta sejarah. Tetapi dalam pada itu, ternyata masih selalu ada ulama-ulama yang mampu memutar balik tuduhan-tuduhan mereka itu. Pengarang sendiri, dalam buku yang berjudul, Sunnah dan Kedudukannya Dalam Hukum Islam, telah menyanggah apa-apa yang mereka tuduhkan dan telah melacak keraguan mereka dengan keterangan­ keterangan ilmiah.

3. Syair yang Sezaman Dengan Kerasulan

Pada masa Nabi, orang-orang Musyrik menye­rang pribadi dan dakwah beliau melalui lisan para penyair. Hal ini memaksa penyair-penyair Muslim – seperti Hasan bin Tsabit dan Abdullah bin Riwawah dan lain-lain – memberikan pembelaan secara puitis pula. Hal ini tertulis dalam buku-buku kesusas­traan dan biografi yang dikarang kemudian.

Dan syair-syair itu dapat disarikan atau diketa­hui fakta-fakta yang berkenaan dengan situasi pada masa Rasulullah hidup dan pada saat dakwah Islamiyah untuk pertama kalinya tumbuh subur.

4. Buku Biografi

Data sejarah Nabi merupakan riwayat lisan, yang oleh para sahabat disampaikan kepada generasi berikutnya. Sebagian sahabat ada yang mengkhusus­kan menyeleksi data itu secara teliti dan terperinci. Kemudian data itu diterima oleh para tabi’in untuk seterusnya ditulis.

Di antara kalangan tabi’in yang banyak mencurahkan perhatian kepada biografi Nabi ialah:

1. Abban bin Usman bin Affan (32-105 H),

2. Urwah bin Zuber bin Awwam (23-93),

3. Abdullah bin Abu Bakar Al-Anshari (wafat 135 H),

4. Muhammad bin Mus­urn bin Shihab Az-Zuhry (wafat 129 H).

Beralih kepada generasi seterusnya dan mereka mulai menyusun buku masing-masing. Yang masyhur di antara mereka adalah Muhammad bin Ishaq bin Yassar (wafat 152 H). Buku beliau ini merupakan buku yang dipercaya kebenarannya oleh para ulama dan ahli-ahli Hadits, terkecuali data yang diriwayat­kannya dan Malik dan Hisyam bin Urwah bin Zuber. Data yang diambil dari dua orang yang disebut terakhir ini dianggap invalid (tak dapat diper­caya), karena antara keduanya dengan Muhammad bin Ishaq terdapat sentimen pribadi.

Dalam mengarang bukunya “Al-Maghazi” Muhammad bin Ishaq mengumpulkan data yang terdiri dari Hadits-hadits dan riwayat-riwayat yang didapatnya langsung dan masyarakat ketika dia tinggal di Mesir dan Madinah. Sayang sekali buku ini tidak sampai ke tangan kita, hal mana merupakan kerugian. Namun demikian isinya sempat terpelihara lewat Ibnu Hisyam yang mengarang biografi Nabi dengan menimba bahannya dan Al-Bakkai – seorang murid Muhammad bin Ishaq yang ternama.

a. Buku As-Sirah Karangan Ibnu Hisyam

Dia adalah Abdul Malik bin Ayyub Al-Anshar, dibesarkan di kota Basrah dan wafat tahun 213 H. Ibnu Hisyam mengarang buku berjudul As-Siratu An-Nabawiyah. Sumber datanya sama dengan sumber data yang dipakai oleh Muhammad bin Ishaq, yaitu melalui muridnya AI-Bakkai seperti disebutkan di atas. Tetapi ia mempunyai sumber data yang lain, yakni guru-gurunya. Apa-apa yang belum ditulis oleh Muhammad bin Ishaq ditulisnya dalam buku­nya itu. Seringkali beliau menampilkan pandangan yang berbeda dengan Muhammad bin Ishaq atau menyanggah pandangannya manakala bertentangan dengan tinjauan ilmiah daya kritiknya.

Beliau menyusun sejarah hidup Nabi yang dinilai paling lengkap, paling terpercaya dan mende­tail. Buku ini dijadikan referensi oleh banyak ahli dan telah diberi komentar oleh As-Suhaily (508 -581 H)

b. Buku Tabaqat Karangan Ibnu Saad

Beliau adalah Muhammad bin Mani’ Az-Zuhry lahir di Basrah pada tahun 168 H., wafat di Bagdad pada tahun 230 H. Ia adalah sekretaris pribadi Muhammad bin Umar Al-Waqidi, seorang ahli seja­rah kenamaan dengan spesialisasi di bidang Sejarah Peperangan dan Biografi. (130-207 H)

Dalam buku Tabaqat ini diuraikan Sejarah Hidup Nabi SAW. Kemudian ditambahnya pula dengan uraian mengenai tingkatan, suku dan tempat tinggal para sahabat dan tabi’in. Itulah sebabnya buku ini dianggap sebagai sumber data yang utama dalam segi biografi Nabi dan sejarah hidup para sahabat dan tabi’in.

c. Buku Tarikh Karangan At-Thabary

Ia adalah Muhammad bin Jarir At-Thabary (224-310 H). Beliau juga seorang imam, ahli hukum Is­lam dan ahli Hadits. Dalam fiqih dia pernah mem­bangun mazhab tersendiri, tetapi tidak menyebar luas. Buku-buku sejarah yang dikarangnya tidak hanya mengenai sejarah hidup Nabi, tetapi juga sejarah pemerintahan Islam sejak mula sampai dengan pemerintahan pada masanya.

Sungguhpun riwayat-riwayat yang dikeluarkan­nya dianggap dapat dipercaya, namun seringkali beliau mengetengahkan riwayat-riwayat yang invalid yang diambilnya dari tokoh-tokoh yang memiliki beberapa kelemahan kuantitatif dan kualitatif dan itu semua justru diketahui oleh umum. Contoh yang dapat kita catat di sini misalnya Abu Muhnif, seo­rang penganut mazhab Syafi’i yang sangat fanatik.

Pada masa-masa ini penulisan sejarah hidup Nabi mengalami perkembangan pesat, dan timbullah buku-buku yang khusus membicarakan aspek tertentu dengan tema tertentu pula. Di antara buku-­buku tersebut: Dalail An-Nubuwah, karangan Al-Isfahany, As-Syamailul Muhammadiyah, karangan At-­Turmudzi, Zaadul Maad, oleh Ibnu Qayyim Al-Jauzi, As-Syifa’i al-QadhiIyadh dan Al-Mawahibul Ladunniyah oleh Al-Qusthulany. Buku terakhir ini telah dikomentari oleh As-Zarqany (wafat 1122 H) dalam bukunya yang terdiri dari delapan jilid.

Sampai sekarang para ulama masih terus menga­rang buku-buku sejarah hidup Nabi dengan metode yang dapat diterima oleh zaman kini. Di antara buku-­buku biografi terkemuka dewasa ini terdapat Nurul Yaqin karangan Syeikh Muhammad Al-Khudry. Buku ini banyak digemari dan dijadikan literatur pokok pada beberapa perguruan tinggi yang ada di berba­gai negeri Islam.

– Tamat

Catatan Kaki:

[1] Nama Iengkap masing-masing Imam Hadits itu adalah:

- Bukhari = Muhammad bin Ismail Al-Mughirah. Lahir tahun 194 H.

- Muslim = Muslim bin Hajjaj AI-Qurasyi. Lahir tahun 204 H.

- Abu Daud = Sulaiinan bin Asy’ast as-Sijistani. Lahir tahun 202 H.

- An-Nasa’I = Ahmad bin Syuaib A1-Khurasl. Lahir tahun 200 H.

- Turmudzi = Muhammad bin Isa At-Turmudzi. Lahir tahun 200 H.

- Ibnu Majah = Muhammad bin Yazid Al-QazwInl. Lahir tahun 209 H.

Shirah Nabawiah

Mukadimah Sirah (bagian ke-1)
Sirah Nabawiyah
29/3/2010 | 14 Rabiuts Tsani 1431 H | Hits: 3.638
Oleh: Tim Kajian Manhaj Tarbiyah

MUKADIMAH

Keistimewaan Sejarah Nabi

dakwatuna.com – Dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW terdapat beberapa keistimewaan, dengan mempelaja­rinya akan merupakan kekayaan rohaniah, pemikiran dan kesejarahan. Keistimewaan itu mengharuskan para agamawan, da’i dan orang-orang yang memper­juangkan perbaikan masyarakat untuk banyak mempelajarinya, karena dan studi itu mereka akan dapat menyampaikan ajaran-ajaran agama dengan menggunakan metode yang mampu memperlihatkan hal-hal yang seyogianya dijadikan pegangan oleh masyarakat, terutama dalam situasi tak menentu. Dengan metode dakwah yang dipetik dan hasil studi tersebut, para da’i akan mampu membuka hati publiknya, sehingga seruannya akan sukses.

Keistimewaan-keistimewaan yang menonjol dalam biografi Nabi Muhammad ini dapat disimpul­kan dalam lima unsur, sebagai berikut:

Pertama

Sejarah hidup Nabi Muhammad paling benar dibandingkan dengan sejarah hidup Nabi-nabi yang lain dan dengan biografi tokoh-tokoh masyarakat yang ada. Sejarah hidup Rasulullah sampai ke tangan kita melalui jalur ilmiah yang paling terpercaya dan pasti, sehingga fakta-fakta dan peristiwa-peristiwanya tidak mungkin diragukan. Dengan metode penyam­paian itu kita mudah mengetahui hal-hal yang dilebih-lebihkan oleh tangan-tangan jahil berkenaan dengan din Nabi, baik yang berupa peristiwa luar biasa maupun fakta-fakta.

Kebenaran yang tak diragukan dalam sejarah hidup Nabi Muhammad ini tidak didapati dalam sejarah hidup Nabi-nabi terdahulu. Sejarah hidup Nabi Musa As. yang sampai kepada kita sekarang, misalnya, sudah dibumbui dan sudah ditambal sulam oleh orang-orang Yahudi. Sementara Taurat yang ada, tak lagi dapat dijadikan rujukan untuk melihat bagaimana sejarah hidup Nabi Musa yang sebenarnya. Kritikus Barat banyak yang meragukan kebenaran sebagian isi Taurat tersebut, sementara kritikus yang lain justru memastikan sebagian isi kitab ini tidak ditulis pada masa hidup Nabi Musa dan tidak juga pada masa yang belum begitu jauh. Sebaliknya, menurut kritikus-kritikus tersebut banyak di antaranya yang ditulis pada masa yang sudah jauh dari itu dan penulisannya tidak diketahui persis. Hal ini cukup meragukan kita tentang kebenaran sejarah hidup Nabi Musa yang ditulis dalam Taurat. Oleh karena itu tidak ada satu pun sejarah hidup Musa yang dapat dibenarkan oleh kaum Muslimin kecuali sebagaimana diceritakan oleh Al-Qur’an dan Hadits-hadits shahih. Akan halnya sejarah hidup Nabi Isa As. sama saja. Injil-injil yang mendapat pengakuan resmi Gereja Masehi ditetapkan atau disusun ratusan tahun setelah Nabi Isa wafat. Injil-injil tersebut adalah saduran dari beratus injil yang ada pada masa itu dan penyadurannya pun tanpa dibatasi pedoman ilmiah. Di samping itu, penamaan Injil-injil menurut nama penulisnya tidak juga didasari metode ilmiah yang meyakinkan, tidak diriwayatkan melalui jalur (sanad) yang berurutan langsung sampai kepada Si penulis, sehingga kritikus-kritikus Barat bertikai tentang siapa sebenarnya nama penulis-penulis injil itu dan di zaman mana mereka hidup.

Jika demikian keraguan mengenai kebenaran sejarah Rasul-rasul pembawa agama-agama yang tersebar di seantero alam, maka sejarah pendiri-pendiri agama dan filsafat yang ratusan juta penganutnya pun tentu lebih diragukan lagi. Taruhlah Budha Gautama dan Kungfutse, sejarah hidup mereka yang diriwayatkan oleh pengikut-pengikutnya tidak digali dari sumber-sumber yang terpercaya secara ilmiah. Sejarah mereka ini hanyalah merupakan hasil formulasi para pendeta tentang kehidupan mereka sendiri, yang diproyeksikan menjadi sejarah pendiri aliran-aliran tersebut. Setiap generasi penerusnya juga menambah dongeng-dongeng ke dalam sejarah dimaksud, sekalipun hal itu tidak masuk akal sehat dan tidak bebas dari fanatisme yang membabi buta. Setelah melihat-seperti di atas, maka nyatalah sejarah hidup Nabi Muhammad SAW merupakan sejarah yang paling terpercaya kebenarannya.

Kedua

Fase-fase sejarah hidup Nabi Muhammad SAW jelas adanya, yakni sejak dari perkawinan ayahnya (Abdullah) dengan ibunya (Aminah) sampai dengan wafatnya. Kita semua mengetahui kelahirannya, masa kanak-kanak dan masa remajanya. kita tahu pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya pada masa­-masa sebelum menjadi Nabi, perjalanan-perjalanannya ke luar kota Makkah sampai menjadi Nabi. Yang lebih jelas dan terperinci lagi ialah sejarahnya setelah diangkat sebagai Rasul, sehingga dapat diketahui kronologisnya tahun demi tahun. Adalah beralasan jika kritikus-kritikus Barat mengatakan “Muhammad lah satu-satunya Rasul yang dilahirkan dalam riwayat hidup yang jelas.”

Tidak kita dapati sejarah Rasul-rasul terdahulu yang sama atau hampir sama jelasnya dengan sejarah Nabi Muhammad SAW. Biografi Nabi Musa dan Isa misalnya sedikit sekali yang dapat diketahui.

Ketiga

Sejarah Nabi Muhammad SAW merupakan lukisan sejarah seorang manusia biasa yang menda­pat keistimewaan berupa kerasulan, sehingga tidak keluar dari kemanusiaannya tidak dibumbui dengan dongeng-dongeng dan tidak pula diberi atribut­-atribut ketuhanan sedikit pun. Jika dibandingkan dengan sejarah Nabi Isa As. yang disusun oleh orang-orang Masehi atau dengan sejarah Budha dan lain sebagainya, maka tampak jelas bedanya. Apa-apa yang diriwayatkan tentang mereka itu amat besar pengaruhnya terhadap sikap atau tingkah laku individual dan sosial para pengikutnya. Pemberian atribut-atribut kepada Nabi Isa dan Budha ternyata membuat kedua tokoh ini tidak mungkin dijadikan contoh teladan oleh manusia lain, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan sosialnya. Nabi Muhammad adalah sebaliknya, karena tidak diberi atribut ketuhanan dapatlah beliau dijadikan contoh oleh siapa pun. Inilah yang dinyatakan oleh ayat:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir dan banyak berdzikir.” (Q.S. Al-Ahzab: 21)

Keempat

Sejarah hidup Rasulullah mencakup semua segi kemanusiaan. Sejarahnya semasa belum menjadi Rasul, merupakan sejarah seorang pemuda yang lurus. Sejarah seorang Rasul mengajak ke jalan Allah dengan metode yang dapat diterima dan mencurahkan seluruh kemampuan yang ada padanya guna menyampaikan risalah. Sejarah hidup Nabi mengisahkan dirinya sebagai kepala negara yang berhasil meletakkan setepat-tepat dan sebagus-bagus sistem kenegaraan, mengawasinya dengan sigap, tulus dan jujur. Sejarah Rasulullah melukiskan beliau sebagai seorang suami dan seorang ayah yang penuh kasih sayang, ramah dan pandai membedakan mana hak dan mana kewajiban masing-masing anggota keluarga, sebagai seorang pendidik dan pembimbing yang menuntun sahabat-sahabatnya dengan pendidikan yang patut ditiru sebagai jalan menanamkan semangatnya ke dalam jiwa mereka, hingga mengi­kuti teladannya, baik dalam soal kecil maupun dalam soal besar. Sejarah Nabi SAW juga mengisahkan dirinya sebagai seorang Rasul yang benar, melaksa­nakan keharusan-keharusan dalam persahabatan yang berupa kewajiban maupun tata tertibnya, sehingga sahabat-sahabat tersebut sangat menya­yanginya seperti menyayangi diri sendiri, bahkan lebih sayang ketimbang terhadap keluarga dan sanak family. Sejarah hidup Nabi Muhammad juga menceritakan beliau sebagai seorang ahli perang yang perkasa, sebagai panglima yang unggul, sebagai politikus yang sukses, sebagai seorang tetangga yang terpercaya dan seorang yang selalu menepati janji.

Pendeknya, sejarah Rasulullah SAW benar-benar merupakan sejarah yang mencakup semua segi manusiawi yang terdapat dalam masyarakat. Inilah yang membuatnya menjadi teladan yang baik untuk setiap da’i, panglima, ayah, suami, pendidik, politisi, negarawan dan seterusnya.

Kelengkapan serupa atau hampir serupa dengan kelengkapan sejarah Nabi Muhammad SAW tidak pernah dijumpai dalam biografi Rasul-rasul terdahulu. Nabi Musa As. misalnya hanya merupakan pemimpin yang berhasil membebaskan umatnya dan perbu­dakan, kemudian berhasil meletakkan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip kemasyarakatan yang berguna. Tetapi dalam sejarahnya tidak ada sesuatu yang membuat beliau pantas dijadikan contoh oleh tentara, oleh para pendidik, politikus-politikus, kepala-kepala negara, oleh bapak atau oleh suami-suami. Sejarah Nabi Isa hanya menggambarkan beliau sebagai da’i yang zuhud (tidak mementingkan dunia). Beliau tidak punya harta, rumah dan kekayaan lainnya. Sejarah Nabi Isa seperti yang dipahami oleh orang­-orang Kristen sama sekali tidak menggambarkan beliau sebagai seorang panglima perang atau sebagai kepala negara, tidak pula tergambarkan beliau sebagai seorang ayah, seorang suami, atau seorang yang berani. Ketidaklengkapan ini juga ditemui dalam sejarah hidup Büdha, Kungfutse, Aristoteles, Plato, dan orang-orang bersejarah lainnya. Mereka ini tidak menjadi suri teladan. Kalaupun ada, hanya dalam segi tertentu saja. Satu-satunya manusia bersejarah yang pantas dijadikan teladan dalam semua segi kehidupan adalah Muhammad SAW.

Kelima

Sejarah Nabi Muhammad SAW yang lengkap itu sendiri merupakan bukti kebenaran risalah dan kerasulannya. Sejarah beliau merupakan sejarah insan kamil 1) yang melaksanakan dakwahnya setapak demi setapak. Tidak dengan menggunakan mukjizat atau hal-hal yang luar biasa, tetapi justru dengan cara dan jalan biasa. Dalam melaksanakan dakwahnya beliau sering diganggu atau disakiti, dan dakwah beliau memperoleh pengikut setia dan jika tidak dapat mengelak dan terjadinya peperangan, maka beliau pun berperang. Beliau bertindak bijaksana dan simpatik. Sampai saat wafatnya dakwah beliau telah meratai anak benua Arab, tidak dengan menggunakan cara-cara kekuasaan, akan tetapi meng­gunakan cara ihsan. Siapa saja yang paham benar adat keyakinan orang-orang Arab pada waktu itu, mengetahui betul bagaimana kerasnya tantangan yang mereka berikan, mengerti benar tidak seimbangnya kekuatan pihak Nabi dibanding dengan kekuatan lawan, mengetahui singkatnya waktu yang dihabiskan dalam tugas kerasulannya, pastilah orang itu yakin akan kebenaran kerasulan beliau. Allah Swt. memberikan ketetapan hati, kekuatan jiwa, keluasan pengaruh dan kemenangan kepada Muhammad SAW tidak lain hanya karena dia benar-benar seorang Nabi yang benar. Tidak mungkin Allah akan memberikan kualitas-kualitas seperti itu, kalau dia seorang yang dusta. Sejarah hidup Rasulullah SAW benar-benar membuat kita yakin terhadap kebenaran risalahnya. Kita meyakini­nya hanyalah karena cocok dengan akal pikiran, bukan karena mukjizat. Iman bangsa Arab kepada kebenaran risalahnya tidak pertama-tama didasari oleh adanya mukjizat yang keluar. Tak satu mukjizat Nabi pun yang menjadi sebab berimannya orang-­orang kafir yang degil itu. Sebab suatu mukjizat material tentu hanya bernilai bagi orang-orang yang menyaksikannya, sedangkan iman orang-orang yang tidak menyaksikan seperti kita sekarang semata-­mata berdasarkan pengakuan dan pembenaran secara akal atas kebenaran risalahnya. Al-Qur’an yang merupakan mukjizat akli itu pasti menggoda setiap orang yang berakal dan berkeinsyafan untuk percaya kepada risalah Muhammad SAW.

Tak pelak lagi hal ini pun membedakan sejarah Nabi Muhammad dengan Nabi-nabi sebelumnya. Percayanya umat Nabi terdahulu kepadanya hanya karena menyaksikan keluarbiasaan yang dibawa, bukan karena pertimbangan akal sehat dan pema­hamannya tentang prinsip-prinsip ajarannya. Nabi Isa As. adalah contoh dalam hal ini. Allah mence­ritakan dalam Al-Qur’an, senjata yang diberikan Allah kepada beliau guna meyakinkan orang Yahudi ialah mukjizat. Yaitu dapat menyembuhkan penyakit bisu dan belang, dapat menghidupkan orang yang sudah mati, dapat menurunkan langsung makanan berlimpah ruah dari langit.

Apa yang kita katakan tadi ternyata dibenarkan oleh Injil-injil yang ada, mukjizat-mukjizat mate­riallah satu-satunya sebab berimannya sekelompok orang kepada Nabi Isa. Betapa bedanya antara keterangan Injil dan Qur’an tentang sebab-sebab berimannya umat Nabi Isa. Kalau Al-Qur’an menya­takan sebab dimaksud ialah kebenaran kerasulan Isa, maka Injil-injil yang ada kini menyatakan karena keluarbiasaannya, bahkan beliau dianggap pula sebagai Tuhan atau Anak Tuhan. Setelah wafatnya Nabi Isa, agama Masehi tersebar karena hal-hal yang luar biasa. Agama Masehi benar-benar didasar­kan kepada mukjizat. Demikian menurut keterangan-­keterangan yang dapat dibaca dalam Injil-injil yang ada sekarang.

Jika dibandingkan dengan sejarah Nabi Muham­mad, maka nyata benar bedanya, kalau umat Nabi Isa beriman karena mukjizat, maka umat Nabi Muhammad beriman karena memang ajarannya bisa diterima oleh akal sehat. Adanya mukjizat Nabi Muhammad tidak lain merupakan bukti keagungan­nya, untuk mematahkan alasan-alasan orang-orang yang ingkar lagi keras kepala. Orang yang meneliti Al-Qur’an akan menemukan, metode yang dipakai guna meyakinkan setiap pembacanya adalah metode akli dan fakta-fakta nyata mengenai keagungan ciptaan Allah. Memahami kemukminan Rasulullah SAW akan menjadi bukti dan kebenaran kerasulan Muhammad.

Firman Allah

وَقَالُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ ءَايَاتٌ مِنْ رَبِّهِ قُلْ إِنَّمَا الْآيَاتُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ

أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَى لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Dan mereka berkata: mengapa tidak diturunkan baginya mukjizat-mukjizat dan Tuhannya? Katakan, sesungguhnya mukjizat itu adalah kuasa Allah dan aku hanyalah pemberi peringatan yang nyata. Apakah mereka tidak merasa cukup, telah kami turunkan kitab yang dibacakan kepada mereka. Sesungguhnya di dalamnya terdapat rahmat dan peringatan bagi kaum yang beriman.” (QS. Al-Ankabut: 50-51)

Ketika orang-orang Quraisy mendesak agar Nabi Muhammad memperlihatkan mukjizat, maka Allah menyuruh beliau menjawab seperti dalam ayat berikut

وَقَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنْبُوعًا

أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْأَنْهَارَ خِلَالَهَا تَفْجِيرًا

أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ قَبِيلًا

أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِنْ زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاءِ وَلَنْ نُؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَقْرَؤُهُ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنْتُ إِلَّا بَشَرًا رَسُولًا

“Dan mereka berkata: kami tidak akan percaya kepadamu sehingga engkau pancarkan untuk kami mata air dan bumi. Atau engkau memiliki kebun korma dan anggur dan di celah-celahnya ada sungai yang mengalir. Atau engkau gugurkan langit berkeping-keping seperti yang engkau katakan. Atau engkau hadapkan Allah Dan Malaikat kepada kami. Atau engkau memiliki sebuah rumah dan emas dan engkau naik ke langit. Dan kami tidak akan percaya dengan kenaikanmu itu sebelum engkau turun membawa kitab yang dapat kami baca. Katakan, Maha Suci Allah Tuhanku aku ini adalah seorang manusia yang diutus.” (QS. Al-Isra’: 90-93)

Demikian jelasnya Al-Qur’an menyatakan Muhammad adalah manusia yang diutus tidak didasarkan kepada hal-hal yang luar biasa atau mukjizat, tetapi diarahkan kepada pertimbangan akal dan hati nurani.

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

“Siapa saja yang dikehendaki Allah untuk beriman, maka akan dilapangkan dadanya untuk menerima Islam.” (QS. Al-An’am: 125)

– Bersambung
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/mukadimah-sirah-bagian-ke-1/

Yamaha Byson 2011

Yamaha Byson Sobat muda penunggang kuda besi tentu tidak asing dengan motor street fighter atau naked bike. Street fighter m...