Saturday, October 22, 2016


*BIARKAN SEJARAH BICARA*
_Suatu Masa, Ketika Islam Menjadi Adidaya_
Tulisan yang menggugah ingatan kita, betapa agungnya Islam jika menguasai peradaban dunia. Jika kita kembali ke masa ketika Rasulullah Muhammad SAW dari awal hingga akhir perjuangan Beliau, tidak ditemukan kisah bahwasannya jika Islam berkuasa maka orang maupun peradaban di luarnya akan dimusnahkan sebagaimana sangkaan orang-orang yang benci Islam saat ini. Bahkan suatu ketika ada sahabat Beliau yang membunuh musuh pada waktu perang berlangsung dan ditengarai musuh yang terjepit keadaan itu mengucapkan syahadat dan menyatakan masuk Islam, Beliau bersedih, kenapa engkau membunuhnya wahai sahabatku? Bukankah ia sudah bersyahadat? Kurang lebihnya begitu pertanyaan Beliau SAW. Sahabat tersebutpun menjawab:" itu hanya alasan saja agar selamat wahai Rasul". Beliau pun menjelaskan bahwasannya urusan hati hanya Allah yang mengetahui. Oleh karenanya kita lihat sejarah kaum munafikpun yang sudah nyata-nyata kejelasan sifat dan sikapnya, Beliau tidak menyarankan membunuh mereka, padahal Beliau sangat mengetahui siapa saja mereka itu, di sinilah sikap kehati-hatian Beliau.

Berikut yang ditulis oleh Prof Dr. Jimly Ǎ Shidiqie, sungguh sangat gamblang jika kita berikan perbandingan dengan peradaban lain ketika mereka berkuasa dalam pemerintahan. Setidaknya dengan tulisan beliau ini akan menambah istiqomah kita dalam memegang Islam dengan sebaik-baiknya.
Selamat membaca!


" Penyerahan kunci *Istana Al-Hambra oleh Sultan Muhammad As-Shaghir kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella* pada 2 January 1492 M menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol. Itu artinya, secara politik Islam sama sekali tidak memiliki hak terhadap Spanyol.

Namun berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol tidak serta merta mengakhiri kisah kaum muslimin di negeri itu, penyerahan kekuasaan justru merupakan awal dari sejarah kelam kaum muslimin di sana. *Piagam Granada yang menjanjikan kebebasan beragama bagi kaum muslimin* rupanya tidak berumur panjang.

_Pada tahun 1502 umat Islam diberi dua opsi, mameluk Kristen atau pergi meninggalkan bumi Spanyol._ *Artinya, menetap di Spanyol dengan tetap memeluk agama Islam sama artinya dengan bunuh diri.*

Banyak kaum muslimin yang memilih meninggalkan Spanyol, namun tidak sedikit yang memilih pindah agama secara dzohir, namun tetap beribadah secara Islami dengan sembunyi-sembunyi. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai *kaum Moriscos.*

Seiring dengan berjalannya waktu, keberadaan kaum Moriscos dianggap sebagai sebuah ancaman. Sehingga antara tahun 1508-1567 keluar sejumlah peraturan yang melarang segala hal yang bernuansa Islam, baik pakaian maupun nama. Penggunaan bahasa Arab juga dilarang. Anak-anak kaum muslimin dipaksa untuk menerima pendidikan dari para pendeta Kristen.

_*Puncaknya pada tahun 1609-1614 sebanyak 300.000 Moriscos diusir dari Spanyol oleh Raja Philip III.*_ Benar-benar sebuah kenyataan sejarah yang pahit dan menyedihkan.

Dari Spanyol mari kita pindah ke belahan bumi yang lain, tepatnya ke Turky tempat dimana kekhalifahan Ottoman berpusat. Setelah mendengar penyiksaan yang dilakukan penguasa Spanyol terhadap kaum muslimin, Sultan Salim I marah besar, dia mengeluarkan Dekrit yang berisi perintah kepada seluruh penganut Yahudi dan Nasrani yang berada di bawah kekuasaannya untuk memilih satu dari dua opsi, tinggal menetap dengan catatan memeluk agama Islam atau pergi meninggalkan Tanah Kekhalifahan. _Mendengar Dekrit tersebut, *Syaikh Ali Afandi At-Tirnabily selaku Mufti Ottoman* saat itu menyampaikan penolakannya terhadap Dekrit Sultan._
Mufti menjelaskan bahwa Dekrit tersebut tidak boleh dilaksanakan sekalipun kaum muslimin disembelih di negeri-negeri Salib. _*Mufti juga menjelaskan bahwa selamanya tidak ada paksaan dalam beragama.*_

Akhirnya Sultan Salim menarik keputusannya dan membiarkan penganut Yahudi dan Nashrani tinggal dengan aman dan damai di bawah pemerintahannya. Iya, mereka semua tinggal dengan aman dan damai _disaat pemerintah Spanyol menyembelih ratusan ribu kaum muslimin di negaranya._

*Allahu Akbar..!!!* _Betapa agungnya Islam.._

_Betapa agungnya peradaban Islam…_

Sikap Sultan Salim yang tunduk pada rambu-rambu keislaman sudah cukup sebagai jawaban bahwa _*Islam bukan teroris, namun sebagai rahmatan lil 'aalamin.*_ Dimana bila Islam berkuasa, dia akan menjadi pengayom bagi semua.

Andai Islam intoleran seperti yang mereka tuduhkan, tentu tidak akan satu Yahudi atau satu Kristenpun yang tersisa di tanah Andalus, Turky, Mesir, Lebanon, Jordan dan sejumlah negara lainnya saat Islam berkuasa di sana.
Inilah sejarah kami…

*JADI TIDAK USAH MENGAJARI KAMI TTG TOLERANSI*"

Sumber bacaan:
_1. Tarikh Al-Muslimiin Fi Al-Andalus. DR. Muhammad Suhail Thaqus. Penerbit: Daar A-Nafais_
2. Udzama’ Al Mi’ah. Jihad At-Turbany. Penerbit: Daar At-Taqwa
_________
Madinah 02-08-1436 H

No comments:

Yamaha Byson 2011

Yamaha Byson Sobat muda penunggang kuda besi tentu tidak asing dengan motor street fighter atau naked bike. Street fighter m...